Gila

Entahlah. Rasanya aku bingung. Aku telah terbunuh pada Krono kuno, namun aku dihidupkan kembali hanya untuk mati lalu hidup lagi. Terkadang aku malah menginjak jebakan yang sama dengan harapan kali ini yang muncul adalah kejutan ulang tahun, bukan "akhir tahun". Kupikir aku gila, aku jatuh cinta dengan goresan arang dan coretan tinta, aku berlari ke kertas, mengakuinya sebagai pendengar, walaupun ia sendiri tidak bisa mendengar. Pelarian, ini pelarian, pelarian dari penjara, sejauh mana pun aku berlari, aku pasti dihantui rasa kembali ke penjara itu ketika aku "tertangkap". Aku gila, aku hanya seorang gila yang jauh dari realita, dan lebih menyiksa ketika aku menyadari itu. Ada apa aku? Aku? Pengantar surat gaib, lidah metafisika milikku, hanya membenci dan menyukai satu hal yg sama sekaligus, yaitu Harmoni antara kematian dan harapan.


Comments

Popular posts from this blog

Tuli dan Bisu

Kapan dan Apa